Mirror
If you ever think about it,
Ketika kita menampakkan diri di depan cermin, tentunya kita melihat bayangan diri kita sendiri. Tapi, apakah kita benar-benar melihat jati diri kita? citra sejati kita? our true colors?
It's like, ketika kamu memasuki suatu ruangan dan kamu merasa seola-olah setiap orang yang berada di dalam ruangan itu menatapmu, dan tiba-tiba anxiety menyerang.
Dan mungkin kamu berpikir setiap orang yang di dalam ruangan itu sedang mengawasimu, judging, sampai kamu merasa tidak nyaman. Tetapi, kalau dilihat dari sisi lainnya, ketika kamu adalah orang yang ada di dalam ruangan itu, do you actually ever care or even notice every person that walks in?
Saat aku melihat ke cermin, aku tidak yakin apa yang sebenarnya yang aku lihat. I can't even see who I really am. Aku tidak bisa melihat bayanganku terlalu lama karena ada hal yang membuatku tidak suka saat melihat diri di depan cermin and I have to step up away before the negativity comes in.
Karena dulu, aku sangat benci menatap diriku di depan cermin. Bahkan, aku menutup cermin dengan kain. Tapi dengan seiring berjalannya waktu, aku suka bercermin. Aku mulai tersenyum pada diri sendiri and really mean it.
Berdiri dan menatap di depan cermin menjadi hal yang selalu aku lakukan setiap hari. Bahkan, aku tersenyum setiap pagi, sebelum pergi dan beberapa menit sebelum beranjak tidur.
Mungkin terdengar agak konyol, tapi cobalah! It brings you a positive vibes or moods throughout the day!! I often laugh at myself how ridiculous I am.
Lagi pula, aku selalu berpikir, bagaimana mungkin aku bisa mengharapkan orang sekitar untuk mencintaiku kalau aku tidak benar-benar mencintai diri sendiri?
Bahkan, aku mempunyai banyak pertanyaan dalam pikiranku. Seraya berkata, mengapa kebanyakan dari kita sering 'menghindari' cermin dan foto? Mengapa pula kita lebih memilih sudut tertentu atau bisa dikatakan "angle" dan atau sisi tertentu saat mengambil foto? Is it because society has created a demand for a perfect selfie? or the perfect filter?
Mengapa kita begitu sering mengkritik dan membandingkan diri kita dengan orang lain? Ini adalah kebiasaan yang buruk. Kebiasaan ini bisa menghancurkan diri kita. And I think, self-awareness is important.
Akupun sering 'mendengar' lantunan kata yang sekilas muncul di pikiranku,"Bagaimana bisa seseorang kurang memiliki kesadaran diri sendiri?" But now I realize, bahwa aku telah menyatakan pendapatku dalam konteks yang sama sekali salah.
Hanya karena kamu yakin kalau orang itu mungkin kesadaran dirinya kurang, doesn't mean that they do. Bisa jadi, mereka hanya memikirkan apa yang mereka pikirkan. Dan mungkin saat itulah, orang-orang yang kita pikir tidak punya 'kesadaran diri', pada kenyataannya justru mereka menyetujuinya, because they live their lives with total contempt.
Mungkin juga, orang-orang yang kita anggap terlihat percaya diri di cermin setiap hari, bahkan sampai tersenyum kepada bayangan mereka di cermin, mereka adalah orang-orang yang sangat bangga dengan diri mereka.
Lots of Love,
Nabilah Fazr♥
Hanya karena kamu yakin kalau orang itu mungkin kesadaran dirinya kurang, doesn't mean that they do. Bisa jadi, mereka hanya memikirkan apa yang mereka pikirkan. Dan mungkin saat itulah, orang-orang yang kita pikir tidak punya 'kesadaran diri', pada kenyataannya justru mereka menyetujuinya, because they live their lives with total contempt.
Mungkin juga, orang-orang yang kita anggap terlihat percaya diri di cermin setiap hari, bahkan sampai tersenyum kepada bayangan mereka di cermin, mereka adalah orang-orang yang sangat bangga dengan diri mereka.
Lots of Love,
Nabilah Fazr♥
Tidak ada komentar: